Aku Ada *Rectoverso*
Pesan ini akan tiba padamu, entah dengan cara apa.
Bahasa yang kutahu kini hanyalah perasaan. Aku memandangimu tanpa perlu menatap.
Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir.
Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.
Kupandangi langkahmu yang ringan dan tampak seperti melayang, berjalan dengan irama konstan.
Engkau tak seperti orang yang berjalan di atas pasir, yang kebanyakan tampak berat dan canggung.
Barangkali karena telah ratusan kali kau lakukan itu; menyendiri di tepi pantai, menyusuri garisnya seperti menurut urat laut.
Tapak kakimu sudah tahu bagaimana bersahabat dengan pasir yang kadang menggembung dan kadang mengempis dimainkan napas ombak.
Matamu mencari bola merah yang disembunyikan arakan awan mendung.
Sesekali kau buang pandangan ke arah lain, sekedar meyakinkan kau tak sendiri di dunia ini, karena seringnya engkau berharap demikian.
Sesekali pula kaubuang pandangan ke belahan langit di bahu kananmu, yang berwarna-warni antara ungu, biru, dan abu, yang menggetarkanmu sama hebatnya dengan bola merah yang kautelisik sejak tadi.
Pesan itu akan tiba padamu, batinku. Namun entah dengan cara apa.
Seseorang tampak berlari menyusulmu, meneriakkan namamu keras-keras hingga kau tak punya pilihan selain menoleh. seketika wajahmu berubah, rona yang kuhafal dan tak kusangka akan kembali lagi.
Aku ingin meneriakkan bahagia ini, tapi entah dengan cara apa.
Perlahan kulihat awan mendung bergeser, menyeruakkan mentari yang kucari.
Dan kulihat engkau kian berseri. Senjamu kian sempurna. Dia, yang kaucinta, tampak berkilau disiram cahaya jingga.
Kalian berdua menghambur, mendekap erat satu sama lain hingga kakimu melayang di udara.
Rasa hangat ketika kedua tubuh bertemu, rasa lengkap ketika dua jiwa mendekat, rasa rindu yang tuntas ketika kedua pasang mata menatap. Aku merasakannya. Entah mengapa aku bisa.
Dikutip dari Rectoverso karya "dee" #Aku Ada